Axis Batal Jajal 4G LTE di Jakarta & Jawa Barat
Jakarta - Axis Telekomunikasi Indonesia terpaksa mengurungkan niatnya untuk bisa menjajal kehandalan jaringan seluler 4G berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE) di area terbuka (outdoor). Pasalnya, anak usaha Saudi Telecom ini tak diberikan izin trial yang semula direncanakan April ini.
"Setahu saya yang sudah mengajukan permohonan itu Axis, dan ditolak," kata Muhammad Ridwan Effendi, anggota komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), kepada detikINET, Rabu (17/4/2013).
Axis beberapa bulan yang lalu telah mengumumkan akan menggelar uji coba LTE di bulan April. Namun karena tak diberi izin, Axis pun hanya bisa menggelarnya secara internal di dalam ruangan terbatas saja (indoor).
Menurut Anita Avianty, Head of Corporate Communication Axis, pihaknya semula berencana menggelar trial LTE di dua kota, yakni Jakarta dan Jawa Barat, menggunakan infrastruktur jaringan base station Huawei dan handset milik Nokia.
"Kalau cuma terbatas di ruangan memang sudah diijinkan sejak sekitar dua tahun yang lalu. Beberapa operator sudah pernah trial pakai BTS indoor," jelas Ridwan.
Namun sayangnya, untuk trial dengan base station outdoor LTE menggunakan frekuensi existing Axis di 1.800 MHz belum dibolehkan karena menunggu penataannya selesai.
"Ya, supaya tertib, trial direncanakan dilakukan setelah penataan menyeluruh band 900 MHz, 1800 MHz, ama 2100 MHz," kata Ridwan yang sudah dua periode di BRTI.
Sementara Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto menjelaskan, tidak dikabulkannya permohonan uji coba LTE yang diminta Axis karena bisa mengganggu layanan operator lain seperti Telkomsel dan XL.
"Kita bukan berarti belain XL dan Telkomsel, cuma secara kebetulan saja timing-nya tidak pas. Axis juga tidak akan sukses trialnya, dan tetangganya juga ikut terganggu," katanya.
Timing atau waktu yang kurang tepat, sebagaimana dimaksudkan Gatot, tak lain karena frekuensi 1.800 MHz yang ditempati Axis untuk trial termasuk dalam perencanaan tata ulang setelah penataan 3G di 2,1 GHz rampung. "Setelah 2,1 GHz, nanti dilanjutkan penataan di 1.800 MHz dan 900 MHz," katanya.
Selain itu, trial LTE di 1.800 MHz juga diyakini bisa mengganggu layanan XL dan Telkomsel -- yang juga beroperasi di rentang frekuensi yang sama dengan Axis -- karena interferensi sinyal LTE yang lebih kuat.
"Frekuensinya XL kecil di 1.800 MHz, cuma 7,5 MHz. Sedangkan Telkomsel meskipun punya 22,5 MHz, tapi terpisah di tiga tempat. Jadi selain timing-nya kurang pas, Axis juga tidak akan sukses trialnya, dan tetangganya juga ikut terganggu," tegas Gatot.